Genre
& Istilah dalam Anime & Manga
- Bishoujo : anime/manga yang
dibuat khusus untuk kesenangan cowok dewasa.Intinya tokoh-tokoh dalam
anime/manga tersebut kebanyakan adalah cewek-cewek cantik.
- Bishounen : anime/manga untuk kesenangan cewek/wanita.Intinya tokoh
dalam anime/manga tersebut kebanyakan adalah cowok-cowok cakep. (misal :
perfect girl evolution dll)
- Harem : genre anime/manga yang berupa seorang tokoh cowok
dikelilingi oleh banyak tokoh cewek. (misal Ichigo 100%, aoi yori aoshi dll)
- Mecha : Anime/manga yang berunsur robot & perang.Awalnya diperuntukan
untuk shonen tapi shojo sudah mengambil bagiannya juga. (misal : magic knight
rayeart, gundam series dll)
- Magical Girl : anime/manga yang berunsur sihir dengar main chara
shoujo.(misal : sailormoon, cardcaptor sakura dll)
- Sentai : anime/manga yang berunsur militer,biasanya menceritakan
sejarah yang nyata seperti PD I & PD II. (termasuk group shonen)
- Senshi : unsurnya sama dengan sentai namun lebih sering dipakai
untuk group shoujo.
- Shoujo-ai : anime/manga yang bertemakan girl relationship alias
hubungan cewek X cewek, hanya sebatas teman dekat(intim), tapi tidak sampai
pada tarap seksual.
- Shonen-ai : anime/manga yang bertemakan boy relationship,atau
hubungan cowok X cowok, tidak sampai tarap seksual.
- Yuri : anime/manga yang bertemakan cewek X cewek (tingkat atas
genre shoujo ai) yang berakhir dengan hubungan seksual.
- Yaoi : anime/Manga yang bertemakan cowok X cowok (tingkat tinggi
dari genre shonen-ai),yang berakhir dg hubungan seksual. Genre ini digemari
oleh para cewek dan sebagian besar mangakanya adalah perempuan. Sebutan untuk
cewek penyuka genre ini yaitu fujoshi, sedangkan untuk cowok fudanshi.
- Ecchi : menunjukan sedikit konten vulgar.Ecchi merupakan lafalan
bahasa Jepang pada huruf roman ‘H’ dan H Ini mewakili hurup pertama
Hentai,namun Ecchi tidak sampai pada tahap seksual.
- Hentai : anime/manga genre tingkat atas Ecchi yang berakhir dengan
hubungan seksual.
- Anime : [dibaca a-ni-me bukan anim] yaitu animasi khas Jepang
singkatan dari animeshon(pelafalan orang Jepang untuk animation).Yang biasa dicirikan
dg gambar-gambar bergerak yang berwarna warni yang menampilkan tokoh-tokoh
dalam berbagai macam lokasi dan cerita yang ditujukan pd beragam jenis
penonton.Anime dipengaruhi gaya gambar manga.
- Cosplay : (costum play) atau disebut jg cosu.Suatu acara dimana
para fans anime berkreasi dg kostum yang mereka kenakan.Kostum tersebut bisa
mereka curi modelnya dari karakter anime/manga.Orang yang melakukan cosu
disebut cosplayer.
- Chara : karakter/tokoh yang ada dalam anime (chara–>character)
- Doujinshi : semacam fanart,yaitu membuat cerita sendiri dg karakter
dari anime/manga yang sudah ada atau populer.
- Fanservice : adegan yang sengaja dibuat oleh sang mangaka untuk
menyenangkan atau merefreshkan pikiran para penggemar dan umumnya FS itu berbau
ero.
- Fanart : karya para fans berupa gambar chara yang mereka inspirasi
dari anime/manga favorit mereka.
- Fanfic : cerita karangan dari fans yang menggunakan tokoh/karakter
ataupun modifikasi cerita dari sebuah anime/manga.(singkatan dari fanfiction)
- Figure : boneka berbentuk tokoh anime/game/manga.
- Fujoshi : sebutan untuk cewek-cewek yang menggemari anime/manga
bergenre shonen ai atau yaoi.
- Fudanshi : sebutan untuk cowok-cowok yang menggemari anime/manga
bergenre shonen ai atau yaoi(jarang ini)
- Manga : [dibaca man-ga/ma-ng-ga] merupakan komik dalam bahasa
Jepang,diluar Jepang kata tsb digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik
Jepang.
- Mangaka : [dibaca man-ga-ka/ma-ng-ga-ka] adalah orang yang
menggambar manga,disebut juga komikus kalau di indonesia.
- Otaku : sebutan untuk orang-orang yang freak terhadap
sesuatu(anime,manga,game)
- Lolicon : orang dewasa (pria) yang menyukai anak kecil perempuan.
- Shotacon : orang dewasa (wanita) yang menyukai anak kecil laki-laki
- OAV/OVA : (Original Video Animation),format dari anime yang tidak
ditayangkan di TV,yaitu dalam format video yang dijual bebas di pasaran.
- SD : yang jelas bukan Sekolah Dasar,yaitu Super Deformed.Istilah
yang digunakan dalam penggambaran karakter anime/manga dg size kerdil,tetapi
proporsi tubuh tetap pas.
Anime adalah istilah yang digunakan untuk
menyebutkan film animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata
animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut
kemudian disingkat menjadi
anime. Meskipun pada dasarnya anime tidak
dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan
kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.
sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan
dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi
Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek
(hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa
Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6
bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih
berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru
Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang
dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun
1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua
catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada
tahun 1923.
Selain Oten dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi
Kouichi (Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924),
Noburo Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928), Yasushi Murata (Dobutsu
Olympic Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime pertama yang mempunyai
sekuel yaitu Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu Kaizoku-bune (1931).
Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan
menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang
kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik
adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang
“berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90
detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan
merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan
pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo
Masaoka.
Dalam tahun 1943 Masaoka bersama dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka
membuat kurang lebih lima episode anime berjudul Momotaro no Umiwashi
(Momotaro, the Sea Eagle). Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang
pertama dengan durasi lebih dari 30 menit (short animated feature film).
Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah
membuat dan menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang merupakan
karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of the Sea).
Anime ini merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar
72 menit (animated feature film). Keduanya adalah anime propaganda yang
mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan merupakan salah
satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.
Noburo Ofuji juga pernah mencoba membuat anime yang berwarna. Pada saat itu ia
membuat anime Ogon no Hana (1930) dengan hanya 2 warna, tetapi tidak pernah
dirilis. Anime pertama yang dirilis dengan warna baru muncul lama setelah itu
yaitu Boku no Yakyu (194 8) karya Megumi Asano.
Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali berkat Osamu
Tezuka. Orang yang dijuluki “God of Manga” ini pada saat itu baru berusia
sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima yang muncul pada tahun
1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal.