Jumat, 20 Maret 2015

Tayang di Indonesia, The Last: Naruto the Movie Bukan untuk Anak

                                                                             Anime

Bagi yang bawa anak-anak di bawah 13 tahun ke bioskop untuk menonton The Last : Naruto The Movie , sebaiknya Berfikir dua kali.

Para penggemae anime di Tanah Air beberapa waktu lalu mendapat kabar bahagia terkait jadwal rilis  film The Last : Naruto The Movie di Indonesia. Pengumuman tersebut disampaikan oleh akun twitter @blitzmegaplex.

Pihak Blitz Megaplex menyampaikan bahwa The Last : Naruto the Movie dipastikan tayang perdana di indonesia  sejak 8 april 2015. "The moment that you've been waiting for comfirmed, The Last naruto open for showing april 8 !" kicau akun mereka bulan ini. 

Ketika menelusuri kolom 'coming soon' di situs resmi Blitzmegaplex.com, maka kita akan menemukan informasi seputar The Last : Naruto The Movie seperti sinopsis, credits, durasi, bahasa, hingga retingnya.

Disebutkan secara eksplisit bahwa film ini hanya cocok untuk ditonton oleh remaja usia 13 tahun ke atas. Sehingga, bagi yang ingin membawa anak-anak di bawah 13 tahun ke bioskop untuk menonton The Last: Naruto the Movie, sebaiknya berpikir dua kali sebelum mengajak mereka.

Dalam film berdurasi 112 menit ini, kisah akan bergulir dua tahun setelah perang Shinobi Ke-4, ketika dunia menghadapi ancaman baru. Harapan pun terletak pada Naruto Uzumaki dan teman-temannya untuk menghindari krisis yang akan terjadi setelah penculikan Hannabi Hyuga. Hubungan Naruto dan Hinata Hyuga, kakak dari Hannabi pun bertambah erat ketika mereka berdua menghadapi berbagai rintangan.

The Last: Naruto the Movie disutradarai oleh Tsuneo Kobayashi dengan nama-nama pengisi suara seperti Junko Takeuchi dan Nana Mizuki. Saat tiba di Indonesia, dipastikan film ini tetap menggunakan dialog bahasa Jepang dengan teks bahasa Inggris dan Indonesia sekaligus. The Last: Naruto the Movie telah tayang di bioskop Jepang pada 6 Desember 2014 lalu. (Rul/Feb)
 

Digimon Adventure Tri Janjikan Nostalgia Anime Bertema Monster

Delapan pengisi suara asli monster di anime Digimon Adventure, bakal reuni kembali di Digimon Adventure Tri.

Tokyo Pada 1999 lalu, para pecinta anime tentu banyak yang menyaksikan Digimon Adventure. Serial yang berasal dari sebuah produk digital pet Digimon atau `Digital Monster` itu, memiliki cerita yang cukup ringan tapi layak ditonton karena alurnya membuat kita penasaran.

Dilansir dari Anime News Network belum lama ini, situs resmi anime tersebut telah mengumumkan kabar terbaru perihal sekuelnya yang akan diberi judul Digimon Adventure tri. Pembaharuan tersebut diiringi oleh desain visual anime terbaru yang akan datang.

Selain itu, diumumkan juga bahwa delapan orang pengisi suara asli para monster yang ada di anime Digimon Adventure, bakal reuni kembali di sekuel kali ini untuk menemani delapan karakter anak-anak di judul sebelumnya yang kini sudah beranjak remaja.

Mereka yang akan mengisi kembali suara para monster petarung imut itu adalah Chika Sakamoto sebagai Agumon, Mayumi Yamaguchi sebagai Gabumon, Katori Shigematsu sebagai Piyomon, Junko Takeuchi sebagai Gomamon, Kinoko Yamada (Shihomi Mizowaki) sebagai Palmon, Miwa Matsumoto sebagai Patamon, Takahiro Sakurai sebagai Tentomon, dan Yuka Tokumitsu sebagai Tailmon.

Selain untuk anime, semua pengisi suara juga akan kembali terlibat di drama CD yang akan dikemas bersama box Digimon Adventure Blu-ray bulan ini. Situs resmi juga mengumumkan bahwa suara Kouji Wada akan kembali terdengar di pembuka anime dengan lagu dari seri awal, Butter-Fly, sementara suara Ayumi Miyazaki juga bakal terdengar lagi di tengah anime melalui lagu Brave Heart.

Nama-nama kru yang terlibat antara lain adalah Atsuya Uki (Cencoroll) sebagai perancang karakter, Yuuko Kakihara (Heaven's Lost Property) sebagai pengawas naskah, dan Keitaro Motonaga (Rayearth) di bangku sutradara.

Pengumuman sekuel anime ini terkuak melalui pihak Toei pada Agustus 2014 lalu. Disebutkan juga bahwa karakter utamanya, Taichi yang menjadi partner Agumon, kini berusia 17 tahun dan telah menjadi siswa SMA. Desain karakter Yamato Ishida pun juga telah diumumkan.

Dijanjikan bahwa anime ini akan menceritakan sebuah kisah dan petualangan baru yang semakin berkembang untuk semua 'DigiDestined' di seluruh dunia. Sebuah pamflet telah dirilis sejak lama untuk menegaskan bahwa proyek ini merupakan seri anime terbaru. Digimon Adventure tri bakal tayang perdana April 2015. (Rul/Mer)

 

 
 

Selasa, 17 Maret 2015

sejarah,pengertian dan genre dalam anime dan manga


Genre & Istilah dalam Anime & Manga

- Bishoujo : anime/manga yang dibuat khusus untuk kesenangan cowok dewasa.Intinya tokoh-tokoh dalam anime/manga tersebut kebanyakan adalah cewek-cewek cantik.

- Bishounen : anime/manga untuk kesenangan cewek/wanita.Intinya tokoh dalam anime/manga tersebut kebanyakan adalah cowok-cowok cakep. (misal : perfect girl evolution dll)

- Harem : genre anime/manga yang berupa seorang tokoh cowok dikelilingi oleh banyak tokoh cewek. (misal Ichigo 100%, aoi yori aoshi dll)

- Mecha : Anime/manga yang berunsur robot & perang.Awalnya diperuntukan untuk shonen tapi shojo sudah mengambil bagiannya juga. (misal : magic knight rayeart, gundam series dll)

- Magical Girl : anime/manga yang berunsur sihir dengar main chara shoujo.(misal : sailormoon, cardcaptor sakura dll)

- Sentai : anime/manga yang berunsur militer,biasanya menceritakan sejarah yang nyata seperti PD I & PD II. (termasuk group shonen)

- Senshi : unsurnya sama dengan sentai namun lebih sering dipakai untuk group shoujo.

- Shoujo-ai : anime/manga yang bertemakan girl relationship alias hubungan cewek X cewek, hanya sebatas teman dekat(intim), tapi tidak sampai pada tarap seksual.

- Shonen-ai : anime/manga yang bertemakan boy relationship,atau hubungan cowok X cowok, tidak sampai tarap seksual.

- Yuri : anime/manga yang bertemakan cewek X cewek (tingkat atas genre shoujo ai) yang berakhir dengan hubungan seksual.

- Yaoi : anime/Manga yang bertemakan cowok X cowok (tingkat tinggi dari genre shonen-ai),yang berakhir dg hubungan seksual. Genre ini digemari oleh para cewek dan sebagian besar mangakanya adalah perempuan. Sebutan untuk cewek penyuka genre ini yaitu fujoshi, sedangkan untuk cowok fudanshi.

- Ecchi : menunjukan sedikit konten vulgar.Ecchi merupakan lafalan bahasa Jepang pada huruf roman ‘H’ dan H Ini mewakili hurup pertama Hentai,namun Ecchi tidak sampai pada tahap seksual.

- Hentai : anime/manga genre tingkat atas Ecchi yang berakhir dengan hubungan seksual.

- Anime : [dibaca a-ni-me bukan anim] yaitu animasi khas Jepang singkatan dari animeshon(pelafalan orang Jepang untuk animation).Yang biasa dicirikan dg gambar-gambar bergerak yang berwarna warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita yang ditujukan pd beragam jenis penonton.Anime dipengaruhi gaya gambar manga.

- Cosplay : (costum play) atau disebut jg cosu.Suatu acara dimana para fans anime berkreasi dg kostum yang mereka kenakan.Kostum tersebut bisa mereka curi modelnya dari karakter anime/manga.Orang yang melakukan cosu disebut cosplayer.

- Chara : karakter/tokoh yang ada dalam anime (chara–>character)

- Doujinshi : semacam fanart,yaitu membuat cerita sendiri dg karakter dari anime/manga yang sudah ada atau populer.

- Fanservice : adegan yang sengaja dibuat oleh sang mangaka untuk menyenangkan atau merefreshkan pikiran para penggemar dan umumnya FS itu berbau ero.

- Fanart : karya para fans berupa gambar chara yang mereka inspirasi dari anime/manga favorit mereka.

- Fanfic : cerita karangan dari fans yang menggunakan tokoh/karakter ataupun modifikasi cerita dari sebuah anime/manga.(singkatan dari fanfiction)

- Figure : boneka berbentuk tokoh anime/game/manga.

- Fujoshi : sebutan untuk cewek-cewek yang menggemari anime/manga bergenre shonen ai atau yaoi.

- Fudanshi : sebutan untuk cowok-cowok yang menggemari anime/manga bergenre shonen ai atau yaoi(jarang ini)

- Manga : [dibaca man-ga/ma-ng-ga] merupakan komik dalam bahasa Jepang,diluar Jepang kata tsb digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang.

- Mangaka : [dibaca man-ga-ka/ma-ng-ga-ka] adalah orang yang menggambar manga,disebut juga komikus kalau di indonesia.

- Otaku : sebutan untuk orang-orang yang freak terhadap sesuatu(anime,manga,game)

- Lolicon : orang dewasa (pria) yang menyukai anak kecil perempuan.

- Shotacon : orang dewasa (wanita) yang menyukai anak kecil laki-laki

- OAV/OVA : (Original Video Animation),format dari anime yang tidak ditayangkan di TV,yaitu dalam format video yang dijual bebas di pasaran.

- SD : yang jelas bukan Sekolah Dasar,yaitu Super Deformed.Istilah yang digunakan dalam penggambaran karakter anime/manga dg size kerdil,tetapi proporsi tubuh tetap pas.

Anime adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan film animasi/kartun Jepang. Kata tersebut berasal dari kata animation yang dalam pelafalan bahasa Jepang menjadi animeshon. Kata tersebut kemudian disingkat menjadi
anime. Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.

sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek (hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.

Selain Oten dan Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi Kouichi (Hanahekonai Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924), Noburo Ofuji (Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928), Yasushi Murata (Dobutsu Olympic Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime pertama yang mempunyai sekuel yaitu Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu Kaizoku-bune (1931).

Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.

Dalam tahun 1943 Masaoka bersama dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima episode anime berjudul Momotaro no Umiwashi (Momotaro, the Sea Eagle). Anime yang ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30 menit (short animated feature film). Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan menampilkan kurang lebih sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei (Momotaro: Devine Soldier of the Sea).

Anime ini merupakan anime Jepang pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit (animated feature film). Keduanya adalah anime propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal Jepang, Momotaro, dan merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa tersebut.

Noburo Ofuji juga pernah mencoba membuat anime yang berwarna. Pada saat itu ia membuat anime Ogon no Hana (1930) dengan hanya 2 warna, tetapi tidak pernah dirilis. Anime pertama yang dirilis dengan warna baru muncul lama setelah itu yaitu Boku no Yakyu (194 8) karya Megumi Asano.

Setelah Perang Dunia II, industri anime dan manga bangkit kembali berkat Osamu Tezuka. Orang yang dijuluki “God of Manga” ini pada saat itu baru berusia sekitar 20 tahun dan karyanya adalah Shintakarajima yang muncul pada tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja, Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal.

 

Senin, 16 Maret 2015

anime terbaru

One Piece: An Animated GuideOne Piece: An Animated Guide
ワンピース

Anime Article by Michael Pinto

I'm always suprised when I come across an anime fan who hasn't seen One Piece, although on some level I can understand why: With over 600 episodes chances are pretty high that you'll never get to watch the entire series. But I think if you can move beyond being a completist there's a real magic to the creations of Eiichiro Oda which are worth seeing. And one of the things I admire about this show (and the manga) are the unique qualities of a wide range of characters. So here is a quick guide via animated gifs to the Straw Hat Pirates. Read More...


One Piece: An Animated Guide

Vintage Horror MangaVintage Horror Manga:
From the Creepy to the Corny

漫画

Manga Article by Michael Pinto

One of my favorite Twitter accounts belongs to HORRORmanga_bot which is the creation of @kan_ei_sen. His posts feature a stream of amazing vintage horror manga covers which cover roughly from right after World War II until the 70s. And what I love about the covers is that you get to see a wide range of manga genres represented from children's comics to some what adult works and from shonen to shojo. Shown below are about 70 covers that grabbed by eye, however they represent a fraction of what HORRORmanga_bot posts which also include interior pages as well. Read More...

Vintage Horror Manga

Gourmet Girl GraffitiGourmet Girl Graffiti
幸腹グラフィティ

Anime First Impressions by Michael Pinto

Did you love Iron Chef back in the day? And are you really really into Japanese cuisine? Then this is your show! Gourmet Girl Graffiti is the tale of two junior high students and food. And as you may have guessed from the title, the food is pretty much the most important character in the show. In fact each episode has a tempting title like “Crispy, Dripping” or “Fluffy, Sizzling” which describes the various dishes featured in that episode. And of course each episode features several dishes, with no repeats on the menu. In fact half the fun of this show is running to wikipedia after you’re done watching to look up every dish featured in the show.

And so next you may ask, who is the gourmet girl in Gourmet Girl Graffiti? That would be young Ryō Machiko who lives on her own in Tokyo because her parents work overseas, although don’t worry too much as she does have a workaholic aunt who looks in on her from time to time.
Read More...

Gourmet Girl Graffiti

Death ParadeDeath Parade
デス・ビリヤード

Anime First Impressions by Ben Huber

Imagine the most difficult decision possible: do you send someone to heaven or hell? Now imagine if that decision was left up to a random game, like bowling or billiards? This is the world of Death Parade, in which visitors get stuck in the crevices between life and death and must game their way to heaven or hell... at the expense of their competitor. Let the Death Game begin!

When two people die at the exact same moment, they're transported to Quindecim, a bar located in the afterlife and attended by the pale and white-haired bartender Decim. He initiates a game between these two dead people, with the winner being sent through the mysterious "Heaven" elevator doors and the loser taking the less-desired ride downward. If this sounds morbid and silly, let us clarify: it's both.
Read More...

Death Parade

NichijouWhy My Ordinary Life is an Extraordinary Comedy
日常

Anime Article by Ben Huber

Don't be ordinary! One of KyoAni's best shows in recent memory was their slice of life and comedy show titled My Ordinary Life (Nichijou). It follow three students, Yuko, Mio, and Mai as they go about their absurd daily life, along with Nano (a robot) and the Professor (an 8-year-old genius). Oh, and their cat, Sakamoto-san. It's part gag show, part slice-of-life, and 100% silly. Here's a few reasons why My Ordinary Life is anything but. Read More...

Why My Ordinary Life is an Extraordinary Comedy

The Rolling GirlsThe Rolling Girls
ローリング☆ガールズ

Anime First Impressions by Ben Huber

What does an anime studio do when you have a bunch of money from a successful licensed anime? They go and make an original series! Rolling Girls is a brand new anime from Wit Studio, the folks behind everyone's favorite, Attack on Titan. Is Rolling Girls actually bankrolled by the muscular behemoth anime? We don't know, but we'd love to think so, because Rolling Girls is a animated, cacophanous joy to watch.

Japan is in chaos. Set 10 years after a war that split up the country into the 10 original prefectures, we're thrown head-first into absolute zaniness. Each city-state battles against the other, represented by mercenaries and vigilantes from the war with special abilities. These unique individuals are called "Bests" and everyone else? Well, would it surprise you that they're often called the "Rest?" Yup, Rolling Girls is pretty on-the-nose. Read More...

The Rolling Girls


The Castle of CagliostroWhy The Castle of Cagliostro
is a Classic

ルパン三世 カリオストロの城

Anime Article by Ben Huber

Recently, the legendary Hayao Miyazaki accepted an honorary Oscar at the Governor's Awards for his incredible body of work. Introducing him was John Lasseter, the head of Pixar and close friend of Miyazaki. Lasseter's done a lot of work bringing Studio Ghilbi's films to America, but he never got to bring over his favorite pre-Ghibli work by Miyazaki: Lupin III: The Castle of Cagliostro. In his presentation, he spoke of how he thinks it's one of the best films ever made. Here's a few reasons why he's right! Read More...

Why The Castle of Cagliostro is a Classic


Durarara!!x2Durarara!!x2
デュラララ!!

Anime First Impressions by Ben Huber

Welcome back to Ikebukuro, friends! Take a stroll through a bustling city filled with incredible sights to see, like gangsters, violent bartenders, otaku, serial killers, or a headless horsewoman! If that doesn't sound exciting, you might as well bail out now, because the second season of Durarara is here, and it's only going to get more crazy.

Durarara is a tough show to describe: it features gang warfare (primarily), but also stars some supernatural characters along with internet message boards. It also can be quite wacky and goofy at times, but quickly swing the pendulum the other direction and into more grim territory.
Read More...

Durarara!!x2

Shirobako Shirobako
Anime Review by Ben Huber

Shirobako Have you ever wondered what it'd be like to actually work on creating an anime? All of the jobs, art, music, sound effects, and promotional work? It'd be tough! Now, what if you had to create an anime about making anime? How do you keep it interesting and exciting without devolving into the minute detail of day-to-day tedium? If you're P.A. Works, you make Shirobako.

We're first introduced to five young women in high school. All have strong artistic drives and have worked together in their animation club to create their own short anime. It's not perfect, but it's theirs! It leads them into their future careers, as they all prepare to jump into the rough and breakneck animation industry. Read More...

Shirobako